Selasa, 29 April 2008

Mengenal Pemanasan Global

Mengenal Hujan Asam



Apabila dilakukan pembakaran batu bara dan minyak, akan kelaur emisi SO, partikel dan nitrogen oksida, SO2 dan NO. Jika gas-gas tersebut bereaksi di udara akan membentuk polutan sekunder seperti NO2, asam nitrat, butiran asam sulfat dan garam nitrat serta garam sulfat. Polutan yang katuh ke bumi akan menjadi hujan asam, embun asam dan partikel asam.

Secara alami hujan memiliki derajat keasaman pH sekitar 5,6. Apabila hujan dengan pH kurang dari 5,6, terutama pH di bawah 5,1 maka akan berdampak negative dan menyebabkan berbagai kerusakan di antaranya sebagai berikut :

  1. Merusak properti, monumen/patung, bahan logam seperti mobil atau komponen bangunan mobil
  2. Dapat mematikan berbagai jenis tanaman pangan dam sayuran.
  3. Menghambat pertumbuhan tanaman pangan dan sayuran.
  4. Menyebabkan penyakit pernafasan.
  5. Pada ibu hamil akan menyebabkan bayi lahir prematur atau meninggal.



Dampak Pemanasan Global pada Cuaca


Apabila daerah di bagian Utara bumi (Kutub Utara) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Dengan kondisi seperti ini maka akan berakibat di antaranya :

- Gunung-gunung es akan mencair.
- Daratan akan mengecil.
- Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan sebelah utara.
- Daerah-daerah yang sebelumnya, mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
- Di daerah subtopis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair.
- Musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa area.
- Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat.
- Daerah tropis akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.


Untuk kejadian yang terakhir, para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut justru akan mempercepat peningkatan atau penurunan efek pemanasan. Walaupun uap air merupakan Gas rumah kaca yang akan meningkatkan efek penyekatan pada atmosfir, tetapi uap air yang berlimpah akan membentuk awan yang lebih banyak sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa. Hal ini akan berakibat menurunkan proses pemanasan di bumi.

Di sisi lain, kelembaban yang tinggi akan berdampak antara lain sebagai berikut :

- Curah hujan akan meningkat. Kondisi saat ini, curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir. Hal ini dikarenakan untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan akan mengakibatkan kenaikan curah hujan sebesar 1 persen.
- Badai akan menjadi lebih sering terjadi.
- Air tanah akan lebih cepat menguap.
- Beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
- Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda.
- Terjadinya badai topan akan menjadi lebih besar.
- Beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.
- Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.

Efek Pemanasan Global Terhadap Permukaan Laut


Kawasan Manhattan yang merupakan bagian dari kota New York akan tenggelam seperti ini bila permukaan air laut naik

Ketika atmosfer menghangat lapisan permukaan lautan juga akan menghangat sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingkat permukaan laut. Peningkatan tinggi muka air laut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan temperatur.

Pemanasan global juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland sehingga memperbanyak volume air laut. Tinggi muka laut diselurug dunia telah meningkat 10-25 cm selama abad 20. Apabila separuh es di Greenland dan Antartika meleleh maka terjadi kenaikan permukaan air laut di dunia rata-rata setinggi 6-7 meter. Tinggi kenaikan rata-rata permukaan laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.

Dengan kejadian di atas maka negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya. Namun, tidak demikian dengan negara-negara miskin yang tidak mempunyai cadangan dana. Negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai ke tempat yang lebih tinggi.